Sabtu, 03 Mei 2014

Metodologi PAKEM

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
PAKEM merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang patut mendapat perhatian oleh para pengelola pendidikan. Konsep dan implementasinya di dunia pendidikan (sekolah) sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran terutama terhadap siswa sebagai peserta didik. Dalam implementasinya di kelas, pakem mampu membangun dan meningkatkan siklus pembelajaran kearah yang lebih aktif, produktif, dan dinamis.
Oleh karena itu, disini guru di tuntut untuk bisa menerapkan pendekatan pakem dalam pembelajaran di kelas dan salah satunya yaitu guru harus menguasai dan memahami metodologi pakem. Karena metodologi pakem ini merupakan suatu cara/langkah pendekatan pembelajaran pakem yang efektif dan produktif.


B.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan metodologi PAKEM?
2.    Metodologi PAKEM seperti apa yang harus diterapkan oleh seorang guru?



C.  Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui serta memahami metodologi PAKEM
2.    Untuk mengetahui serta memahami tentang metodologi PAKEM yang harus diterapkan oleh seorang guru



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Metodologi
Metodologi berasal dari bahasa yunani yaitu methodos dan logos. methodos dikenal dengan metode yang diartikan dengan cara. Sedangkan logos adalah ilmu pengetahuan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau uraian tentang cara-cara dan langkah-langkah yang tepat (untuk menganalisa sesuatu); penjelasan serta penerapan cara. Tidak hanya itu, metodologi juga dapat diartikan sebagai ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Metodologi adalah tata cara yang menentukan proses penelusuran apa yang akan digunakan.

B.  Pengertian PAKEM
PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja. Sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan, supaya pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan dan efektif.  
PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Berikut ini terdapat penjabaran tentang PAKEM, adapun penjabarannya yaitu sebagai berikut:

1.    Pembelajaran aktif
Pembelajaran aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

2.    Kreatif
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

3.    Efektif
Efektif berarti proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.

4.    Menyenangkan
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar.

C.  Metodologi PAKEM
Metodologi mempunyai peran penting dalam menyukseskan sebuah program, termasuk PAKEM. Memahami, menguasai, mempraktikkan, dan mengembangkan secara terus-menerus metodologi PAKEM akan membuat guru semakin matang dan profesional, sehingga hasil pembelajarannya pun menjadi maksimal, melebihi target biasa. Untuk menerapkan PAKEM secara efektif dan produktif, ada delapan metodologi jitu yang harus dilakukan oleh guru yaitu:

1.    Mendorong siswa untuk menghafalkan
Hafalan mempunyai pengaruh besar terhadap keilmuan seseorang. Orang yang hafal mempunayai kekuatan untuk memperdalam pemahaman dan mengembangkan pemikiran secara lebih luas. Dengan menghafal pelajaran, seseorang bisa langsung menarik kembali ilmu setiap saat, dimanapun dan kapanpun.
Aspek hafalan memegang peran penting untuk mengendapkan ilmu dan mengkristalkannya dalam pikiran dan hati, kemudian meningkatkannya secara akseleratif dan massif. Dalam konteks PAKEM, hafalan menjadi fondasi utama dalam mengadakan komunikasi interaktif dalam bentuk diskusi, debat dan sebagainya. Dengan modal hafalan ini pemahaman bisa dibangun dan analisis bisa dikembangkan dengan akurat dan intensif.

2.    Menekankan siswa untuk bertanya
Salah satu cara melatih siswa untuk berfikir kritis yaitu dengan banyak bertanya pada guru. Bertanya bisa menjadi sarana efektif untuk mengetes daya kritis siswa. Dengan bertanya, kepercayaan diri siswa akan tumbuh dan semangat untuk terus belajar berkembang dengan baik.

3.    Memulai diskusi interaktif
Pada tahap ini, anak berlatih untuk berfikir analisis dan solutif. Ia akan mengamati faktor yang tidak kelihatan dari suatu masalah dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya, kemudian menawarkan solusi persoalan dengan ide-ide cerdas, visioner dan aplikatif. Menurut M. Firdaus Zarkasi (2009) diskusi memberikan banyak manfaat diantaranya:
  • Siswa dapat kepastian apakah ia telah mengerti atau menganggap hal yang dipelajarinya secara betul
  • Menimbulkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang demokratis 
  • Dengan mendengarkan keterangan teman-teman belajarnya, seorang siswa akan lebih meresap apa yang telah dipelajarinya. Kalau awalnya belajar hanya dengan penglihatan (membaca) maka dengan diskusi belajar dengan mendengarkan pembicaraan. 
  • Dengan bertanya dan menerangkan apa yang dipelajari, masing-masing peserta belajar akan menguasai bahan yang dipelajari dengan lebih baik.
  • Dengan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar bersama atau diskusi, siswa-siswi akan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.
  • Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berfikir kritis, analitis dan logis. 
  • Memupuk rasa kerjasama, sikap toleran dan rasa sosial 
  • Membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar.

4.    Mengajak siswa belajar di luar kelas
Belajar di luar kelas merupakan salah satu penyegaran (refreshing) bagi siswa. Dengan belajar di luar kelas siswa dapat menyatu dengan lingkungan dan budaya yang berkembang, tidak teralinasi, sehingga mereka sudah beradaptasi dan melakukan transformasi kultural secara bertahap dan fungsional dalam kehidupan bermasyarakat dikemudian hari. 

5.    Mengembangkan kreativitas siswa
a.    Keseimbangan otak kanan dan kiri
Proses pendidikan kita disekolah maupun keluarga, sejak awal dipenuhi struktur berpikir linear yang hanya mengasah otak kiri. Padahal merangsang otak kiri secara berlebihan akan menghasilkan anak yang onn-off yaitu pandai namun seperti robot atau komputer. Anak akan kehilangan modal yang sangat berharga bagi kehidupannya di kemudian hari, yaitu kerangka berpikir yang menggunakan kata hati, merangsang daya khayal, menyeluruh dan bebas atau tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Oleh karena itu, selain merangsang otak kiri, guru juga harus mengembangkan otak kanan siswa agar terjadi keseimbangan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merangang otak kanan antara lain:
1)   Dalam memberikan setiap informasi atau pelajaran kepada anak didik, sebaiknya tidak
     hanya secara lisan dan tulisan, tetapi juga secara visual
2)   Belajar tidak harus didalam kelas atau perpustakaan, tetapi ajaklah anak-anak kelapangan
     untuk mengamati dan melakukan eksplorasi terhadap berbagai fenomena alam.
3)   Sesekali anak diajak kelingkungan, termasuk masyarakat disekitarnya, untuk berkomunikasi
     dan menghayati berbagai fenomena sosial
4)   Tugas kelompok memang baik, namun anak didik juga perlu diberi tugas mandiri.

b.    Aktivitas mental yang mencerminkan cara pikir kreatif
Berpikir kreatif yang membutuhkan ketekunan, disiplin diri dan perhatian penuh ini terdiri dari
beberapa aktifitas mental. Berikut ini aktivitas mental yang mencerminkan daya pikir kreatif.
1)   Selalu mengajukan pertanyaan
2)   Selalu mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan pikiran terbuka
3)   Selalu membangun keterkaitan, khususnya antara hal-hal yang berbeda.
4)   Selalu menghubung-hubungkan berbagai hal dengan bebas.
5)   Selalu menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda
6)   Selalu mendengarkan intuisi. 
Oleh karena itu, guru harus terus menggali dan mengembangkan kreatifitas anak dengan cara-cara yang lebih menarik, up to date dan inovatif.

6.    Melatih penelitian
Salah satu cara yang dilakukan guru pada tahap ini yaitu dengan cara mendorong anak-anak untuk meneliti objek yang menjadi materi pelajarannya. Terjun langsung sebagai peneliti dengan bekal metodologi yang mantap, membuat anak didik memiliki kepercayaan diri dan keyakinan yang tinggi bahwa mereka mampu memecahkan masalah yang akan timbul. Penelitian melatih anak didik agar termotivasi untuk mengetahui hal-hal yang belum terpikirkan. Oleh karena itu, guru harus terus melatih siswa untuk mengadakan penelitian secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga secara teori dan praktik siswa menjadi matang dalam melakukan penelitian.

7.    Mengadakan studi banding
Studi banding kelembaga-lembaga bergengsi akan meningkatkan kepercayaan yang tinggi dalam diri siswa. Selain berekeasi dan wisata ketempat-tempat yang menarik, studi banding membuat pemahaman seseorang terhadap sesuatu menjadi komprehensif dan kaya makna. Tidak hanya itu, mengajak siswa studi banding kesebuah lembaga yang berkualitas juga akan membuat semangat belajar mereka menjadi meningkat.

8.    Melatih jurnalistik
Jurnalistik atau segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia tulis-menulis bisa menjadi ajang efektif bagi guru untuk menggali dan mengembangkan potensi anak didik. Salah satunya dengan cara melatih siswa untuk menulis secara bebas, baik puisi, pantun, cerpen, opini, resensi, berita dan lain sebagainya.



BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Metodologi berasal dari bahasa yunani yaitu methodos dan logos. methodos dikenal dengan metode yang diartikan dengan cara. Sedangkan logos adalah ilmu pengetahuan. Jadi metodologi adalah ilmu tentang metode atau uraian tentang cara-cara dan langkah-langkah yang tepat (untuk menganalisa sesuatu); penjelasan serta penerapan cara. Sedangkan PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja
Jadi metodologi PAKEM merupakan cara/ langkah pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga siswa dapat mengembangkan berbagai sikap dan ketrampilan yang milikinya.
Untuk menerapkan PAKEM secara efektif dan produktif, ada delapan metodologi jitu yang harus dilakukan oleh guru yaitu:
1.    Mendorong siswa untuk menghafalkan
2.    Menekankan siswa untuk bertanya
3.    Memulai diskusi interaktif
4.    Mengajak siswa belajar di luar kelas
5.    Mengembangkan kreativitas siswa
6.    Melatih penelitian
7.    Mengadakan studi banding
8.    Melatih jurnalistik


B.  Saran
Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan para pembaca. Diharapkan para pembaca tidak hanya membaca tetapi juga memahami dan mengimplementasikan metodologi PAKEM ini dalam dunia pendidikan agar pendidikan kita menjadi lebih baik lagi.
Untuk kesempurnaan makalah ini kami mohon kritik dan saran kepada rekan-rekan dan dosen pengampu, agar kami selaku penyusun bisa memperbaki kekurangan-kekurangan dari makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA


Asmani, Jamal Ma’mur. 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: DIVA press.

Wikipedia. Metodologi. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi  [16 April 2014]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar