BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan
kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan
pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi
maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi
multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan
dalam proses pembelajaran.
PAKEM merupakan salah
satu pendekatan dalam pembelajaran yang patut mendapat perhatian oleh para
pengelola pendidikan. Konsep dan implementasinya di dunia pendidikan (sekolah)
sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran terutama terhadap
siswa sebagai peserta didik. Dalam implementasinya di kelas, pakem mampu
membangun dan meningkatkan siklus pembelajaran kearah yang lebih aktif,
produktif, dan dinamis.
Oleh karena itu, disini
guru di tuntut untuk bisa menerapkan pendekatan pakem dalam pembelajaran di
kelas dan salah satunya yaitu guru harus menguasai dan memahami metodologi
pakem. Karena metodologi pakem ini merupakan suatu cara/langkah pendekatan
pembelajaran pakem yang efektif dan produktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan metodologi PAKEM?
2. Metodologi
PAKEM seperti apa yang harus diterapkan oleh seorang guru?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk
mengetahui serta memahami metodologi PAKEM
2. Untuk
mengetahui serta memahami tentang metodologi PAKEM yang harus diterapkan oleh
seorang guru
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi
Metodologi
berasal dari bahasa yunani yaitu methodos dan logos. methodos dikenal dengan
metode yang diartikan dengan cara. Sedangkan logos adalah ilmu pengetahuan.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metodologi adalah ilmu
tentang metode atau uraian tentang cara-cara dan langkah-langkah yang tepat
(untuk menganalisa sesuatu); penjelasan serta penerapan cara. Tidak hanya itu, metodologi juga dapat diartikan
sebagai ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan
penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung
dari realitas yang sedang dikaji. Metodologi adalah tata cara yang menentukan
proses penelusuran apa yang akan digunakan.
B. Pengertian PAKEM
PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta
didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan
pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja. Sementara guru
menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan
lingkungan, supaya pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan dan
efektif.
PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Berikut ini terdapat penjabaran tentang PAKEM, adapun
penjabarannya yaitu sebagai berikut:
1. Pembelajaran aktif
Pembelajaran aktif dimaksudkan
bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun
pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru
tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan
dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan dirinya dan orang lain.
2. Kreatif
Kreatif
juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
3. Efektif
Efektif berarti proses pembelajaran tersebut bermakna bagi
siswa. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran
tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran berlangsung.
4.
Menyenangkan
Menyenangkan adalah suasana
belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya
secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut
hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar.
C. Metodologi PAKEM
Metodologi mempunyai peran penting
dalam menyukseskan sebuah program, termasuk PAKEM. Memahami, menguasai,
mempraktikkan, dan mengembangkan secara terus-menerus metodologi PAKEM akan
membuat guru semakin matang dan profesional, sehingga hasil pembelajarannya pun
menjadi maksimal, melebihi target biasa. Untuk
menerapkan PAKEM secara efektif dan produktif, ada delapan metodologi jitu yang
harus dilakukan oleh guru yaitu:
1. Mendorong
siswa untuk menghafalkan
Hafalan mempunyai
pengaruh besar terhadap keilmuan seseorang. Orang yang hafal mempunayai
kekuatan untuk memperdalam pemahaman dan mengembangkan pemikiran secara lebih
luas. Dengan menghafal pelajaran, seseorang bisa langsung menarik kembali ilmu
setiap saat, dimanapun dan kapanpun.
Aspek hafalan memegang
peran penting untuk mengendapkan ilmu dan mengkristalkannya dalam pikiran dan
hati, kemudian meningkatkannya secara akseleratif dan massif. Dalam konteks
PAKEM, hafalan menjadi fondasi utama dalam mengadakan komunikasi interaktif
dalam bentuk diskusi, debat dan sebagainya. Dengan modal hafalan ini pemahaman
bisa dibangun dan analisis bisa dikembangkan dengan akurat dan intensif.
2. Menekankan
siswa untuk bertanya
Salah satu cara melatih
siswa untuk berfikir kritis yaitu dengan banyak bertanya pada guru. Bertanya
bisa menjadi sarana efektif untuk mengetes daya kritis siswa. Dengan bertanya,
kepercayaan diri siswa akan tumbuh dan semangat untuk terus belajar berkembang
dengan baik.
3. Memulai
diskusi interaktif
Pada tahap ini, anak
berlatih untuk berfikir analisis dan solutif. Ia akan mengamati faktor yang
tidak kelihatan dari suatu masalah dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya,
kemudian menawarkan solusi persoalan dengan ide-ide cerdas, visioner dan
aplikatif. Menurut M. Firdaus
Zarkasi (2009) diskusi memberikan banyak manfaat diantaranya:
- Siswa dapat kepastian apakah ia telah mengerti atau menganggap hal yang dipelajarinya secara betul
- Menimbulkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang demokratis
- Dengan mendengarkan keterangan teman-teman belajarnya, seorang siswa akan lebih meresap apa yang telah dipelajarinya. Kalau awalnya belajar hanya dengan penglihatan (membaca) maka dengan diskusi belajar dengan mendengarkan pembicaraan.
- Dengan bertanya dan menerangkan apa yang dipelajari, masing-masing peserta belajar akan menguasai bahan yang dipelajari dengan lebih baik.
- Dengan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar bersama atau diskusi, siswa-siswi akan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.
- Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berfikir kritis, analitis dan logis.
- Memupuk rasa kerjasama, sikap toleran dan rasa sosial
- Membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar.
4. Mengajak
siswa belajar di luar kelas
Belajar di luar kelas
merupakan salah satu penyegaran (refreshing) bagi siswa. Dengan belajar di luar
kelas siswa dapat menyatu dengan lingkungan dan budaya yang berkembang, tidak
teralinasi, sehingga mereka sudah beradaptasi dan melakukan transformasi
kultural secara bertahap dan fungsional dalam kehidupan bermasyarakat dikemudian
hari.
5. Mengembangkan
kreativitas siswa
a. Keseimbangan
otak kanan dan kiri
Proses pendidikan kita
disekolah maupun keluarga, sejak awal dipenuhi struktur berpikir linear yang
hanya mengasah otak kiri. Padahal merangsang otak kiri secara berlebihan akan
menghasilkan anak yang onn-off yaitu
pandai namun seperti robot atau komputer. Anak akan kehilangan modal yang
sangat berharga bagi kehidupannya di kemudian hari, yaitu kerangka berpikir
yang menggunakan kata hati, merangsang daya khayal, menyeluruh dan bebas atau
tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Oleh karena itu, selain
merangsang otak kiri, guru juga harus mengembangkan otak kanan siswa agar
terjadi keseimbangan.
Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk merangang otak kanan antara lain:
1) Dalam
memberikan setiap informasi atau pelajaran kepada anak didik, sebaiknya tidak
hanya
secara lisan dan tulisan, tetapi juga secara visual
2) Belajar
tidak harus didalam kelas atau perpustakaan, tetapi ajaklah anak-anak
kelapangan
untuk mengamati dan melakukan eksplorasi terhadap berbagai fenomena
alam.
3) Sesekali
anak diajak kelingkungan, termasuk masyarakat disekitarnya, untuk berkomunikasi
dan menghayati berbagai fenomena sosial
4) Tugas
kelompok memang baik, namun anak didik juga perlu diberi tugas mandiri.
b. Aktivitas
mental yang mencerminkan cara pikir kreatif
Berpikir kreatif yang
membutuhkan ketekunan, disiplin diri dan perhatian penuh ini terdiri dari
beberapa aktifitas mental. Berikut ini aktivitas mental yang mencerminkan daya
pikir kreatif.
1) Selalu
mengajukan pertanyaan
2) Selalu
mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan pikiran terbuka
3) Selalu
membangun keterkaitan, khususnya antara hal-hal yang berbeda.
4) Selalu
menghubung-hubungkan berbagai hal dengan bebas.
5) Selalu
menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan
berbeda
6) Selalu
mendengarkan intuisi.
Oleh karena itu, guru
harus terus menggali dan mengembangkan kreatifitas anak dengan cara-cara yang
lebih menarik, up to date dan
inovatif.
6. Melatih
penelitian
Salah satu cara yang
dilakukan guru pada tahap ini yaitu dengan cara mendorong anak-anak untuk
meneliti objek yang menjadi materi pelajarannya. Terjun langsung sebagai
peneliti dengan bekal metodologi yang mantap, membuat anak didik memiliki
kepercayaan diri dan keyakinan yang tinggi bahwa mereka mampu memecahkan
masalah yang akan timbul. Penelitian melatih anak didik agar termotivasi untuk
mengetahui hal-hal yang belum terpikirkan. Oleh karena itu, guru harus terus
melatih siswa untuk mengadakan penelitian secara bertahap dan berkelanjutan,
sehingga secara teori dan praktik siswa menjadi matang dalam melakukan
penelitian.
7. Mengadakan
studi banding
Studi banding
kelembaga-lembaga bergengsi akan meningkatkan kepercayaan yang tinggi dalam
diri siswa. Selain berekeasi dan wisata ketempat-tempat yang menarik, studi
banding membuat pemahaman seseorang terhadap sesuatu menjadi komprehensif dan
kaya makna. Tidak hanya itu, mengajak siswa studi banding kesebuah lembaga yang
berkualitas juga akan membuat semangat belajar mereka menjadi meningkat.
8. Melatih
jurnalistik
Jurnalistik atau segala sesuatu
yang berhubungan dengan dunia tulis-menulis bisa menjadi ajang efektif bagi
guru untuk menggali dan mengembangkan potensi anak didik. Salah satunya dengan
cara melatih siswa untuk menulis secara bebas, baik puisi, pantun, cerpen,
opini, resensi, berita dan lain sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metodologi berasal dari bahasa yunani yaitu methodos dan logos. methodos
dikenal dengan metode yang diartikan dengan cara. Sedangkan logos adalah ilmu
pengetahuan. Jadi metodologi adalah ilmu tentang metode atau uraian tentang
cara-cara dan langkah-langkah yang tepat (untuk menganalisa sesuatu);
penjelasan serta penerapan cara. Sedangkan PAKEM adalah sebuah pendekatan yang
memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan
ketrampilan, sikap dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja
Jadi
metodologi PAKEM merupakan cara/ langkah pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan sehingga siswa dapat mengembangkan berbagai sikap dan
ketrampilan yang milikinya.
Untuk menerapkan PAKEM secara efektif dan produktif,
ada delapan metodologi jitu yang harus dilakukan oleh guru yaitu:
1. Mendorong
siswa untuk menghafalkan
2. Menekankan
siswa untuk bertanya
3. Memulai
diskusi interaktif
4. Mengajak
siswa belajar di luar kelas
5. Mengembangkan
kreativitas siswa
6. Melatih
penelitian
7. Mengadakan
studi banding
8. Melatih
jurnalistik
B. Saran
Semoga makalah yang
kami buat bisa bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan para pembaca.
Diharapkan para pembaca tidak hanya membaca tetapi juga memahami dan
mengimplementasikan metodologi PAKEM ini dalam dunia pendidikan agar pendidikan
kita menjadi lebih baik lagi.
Untuk kesempurnaan makalah ini kami
mohon kritik dan saran kepada rekan-rekan dan dosen pengampu, agar kami selaku
penyusun bisa memperbaki kekurangan-kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani,
Jamal Ma’mur. 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM.
Jogjakarta: DIVA press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar