BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam proses pembelajaran terdapat dua
unsur yang sangat penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Dalam media
pembelajaran tedapat banyak jenis, manfaat dan fungsi suatu media pembelajaran.
Untuk itu seorang guru harus mampu
memilih media yang tepat yang sesuai dengan materi yang akan diajarkannya.
Jika ditinjau lebih dalam tentang
media pembelajaran, tentunya ada hal yang lebih penting yaitu terwujudnya
tujuan yang diharapkan dalam penggunaan media ketika proses pembelajaran
berlangsung. Apabila hal ini berjalan terus maka akan menimbulkan suatu proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Agar para pelajar mampu mengembangkan
suatu media pembelajaran yang diterimanya dari guru, ada berbagai faktor yang
harus di rubah dan dikembangkan dalam dunia pendidikan dan pengajaran, salah
satu faktor yang dimaksud adalah perubahan dan pengembangan serta pemakaian
media pembelajaran dalam mendidik dan mengajar.
Untuk itu
agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik, kita harus menggunakan media
pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, dalam makalah ini
kami akan membahas tentang media pembelajaran, berikut uraiannya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa
Fungsi dan Manfaat dari Media Pembelajaran?
3. Apa saja Jenis – Jenis dari Media Pembelajaran?
4. Bagaimana
Kriteria dalam Pemilihan Media Pelajaran?
5. Prinsip-Prinsip apa saja yang digunakan dalam Pemilihan Media
Pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui dan memahami apa yang
dimaksud media pembelajaran
2. Untuk
mengetahui dan memahami Fungsi dan Manfaat dari
Media Pembelajaran
3. Untuk
mengetahui dan memahami Apa saja Jenis –
Jenis dari Media Pembelajaran
4. Untuk
mengetahui dan memahami Kriteria dalam Pemilihan
Media Pelajaran
5. Untuk
mengetahui dan memahami Prinsip-Prinsip yang
digunakan dalam Pemilihan Media Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
yaitu medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau
“pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely (1971), media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan media. Fleming
(1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
Hainich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah
media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Jadi, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima, Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan
atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran. Menurut Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang
terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,
slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer.
B. Fungsi dan
Manfaat Media Pembelajaran
Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah
terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di
kelas. Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar
adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat.
Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat
dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa.
Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat
membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz
(1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat
fungsi yaitu:
1.
Fungsi atensi, yaitu dapat
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi dan pelajaran.
2.
Fungsi afektif, yaitu dapat
menggugah emosi dan sikap siswa.
3.
Fungsi kognitif, yaitu
memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang
terkandung dalam gambar.
4.
Fungsi compensations, yaitu
dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.
Media pembelajaran sebagai
alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak
bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk
memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi pembelajaran
kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran
sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang
rumit dan komplek.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton
(1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
1.
Penyampaian
materi pelajaran dapat diseragamkan
Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda‑beda terhadap suatu
konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam
tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara
seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran
melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang
diterima oleh siswa-siswa lain. Dengan demikian, media juga dapat mengurangi
terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa di manapun berada.
2.
Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Dengan berbagai potensi yang
dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan
dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas
melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat siswa.
Dengan media, materi sajian bisa membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan
merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media
pembelajaran dapat membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi
lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
3.
Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang
secara baik, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah
secara aktif selama proses pembelajaran. Tanpa media, seorang guru mungkin akan
cenderung berbicara satu arah kepada siswa. Namun dengan media, guru dapat
mengatur kelas sehingga bukan hanya guru sendiri yang aktif tetapi juga
siswanya.
4.
Efisiensi
dalam waktu dan tenaga
Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah, selalu
kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru
menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini
sebenarnya tidak harus terjadi jika guru dapat memanfaatkan media secara
maksimal. Misalnya, tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan
banyak waktu untuk mejelaskan sistem peredaran darah manusia atau proses
terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini
dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan
materi pelajaran yang memang sulit untuk disajikan oleh guru secara verbal.
Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan
waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media, guru tidak harus menjelaskan
materi pelajaran secara berulang‑ulang, sebab hanya dengan sekali sajian
menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5.
Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa
Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,
tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh.
Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa mungkin
kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan
kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media,
maka pemahaman siswa pasti akan lebih baik.
6.
Media
memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun,
tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program‑program pembelajaran
audio visual, termasuk program pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan
siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu
dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan siswa betapa banyak sumber‑sumber
belajar yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa
alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru
dihabiskan siswa di luar lingkungan sekolah.
7.
Media dapat
menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses belajar
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber‑sumber
ilmu pengetahuan. Kemampuan siswa untuk belajar dari berbagai sumber tersebut,
akan bisa menanamkan sikap kepada siswa untuk senantiasa berinisiatif mencari
berbagai sumber belajar yang diperlukan.
8.
Mengubah
peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu‑satunya
sumber belajar bagi siswa. Seorang guru
tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran
dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk
memberi perhatian kepada aspek‑aspek edukatif lainnya, seperti membantu
kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan
lain-lain.
C. Jenis – Jenis Media Pembelajaran.
Jenis – jenis media pembelajaran dibagi menjadi 7
kelompok, yaitu :
1. Kelompok Pertama: Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar
Diam.
Media Grafis yaitu visual yang menyajikan fakta, ide
atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka dan
simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang temasuk media grafis antara lain grafik, diagram, bagan, sketsa, poster,
papan flanel, bulletin board.
Media Bahan Cetak adalah media visual yang
pembuatannya melalui proses perncetakan/printing atau offset. Media bahan cetak
ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan
untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan
cetak ini diantaranya yaitu buku teks, modul, bahan pengajaran terprogram.
Media Gambar Diam adalah media visual yang berupa
gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah
foto.
2. Kelompok Kedua: Media Proyeksi Diam.
Media proyeksi diam adalah media visual yang
diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya
tidak bergerak atau memilik sedikit unsur gerakan. Media OHP/OHT. OHT (Overhead
Transparency) adalah media visual yang diproyeksian melalui alat proyeksi
yang disebut OHP (Overhead Projector). OHP adalah mdia yang digunakan
untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya
alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis.
Media Opaque Projector (proyektor tak tembus
pandang) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda
yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto dan model-model baik yang dua
dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, Opaque projector
ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan. Media
Slide atau Film Bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
yang disebut proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film
positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Media Filmstrip atau Film Rangkai atau Film Gelang
adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media
slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu
kesatuan (merupakan gelang, dimana diantara ujung yang satu dengan ujung
lainnya bersatu).
3. Kelompok Ketiga : Media Audio.
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya
hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata,
musik dan sound effect.
Media Radio yaitu media audio yang penyampaian
pesannya dilakukan melalui pencaran gelombang elektromagnetik dari suatu
pemancar. Pemberi pesan (penyiar) secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan
atau informasi melalui suatu alat (microfon) yang kemudian diolah dan
dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik dan
penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi tersebut dari pesawat
radio di rumah-rumah atau para siswa mendengarkannya di kelas-kelas.
Media Alat Perekam Pita Magnetik adalah media yang
menyajikan pesannya melalui proses perekam kaset audio.
4.
Kelompok
Keempat: Media Audio Visual Diam.
Media audio visual diam adalah media yang penyampaian
pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan
tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur
gerak. Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip
bersuara, dan halaman bersuara.
5.
Kelompok Kelima: Film (Motion Pictures).
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures)
yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara
cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Ada
beberapa jenis film antara lain film bisu, film bersuara, film gelang.
6.
Kelompok
Keenam: Televisi.
Media Televisi Terbuka adalah mdia audio visual gerak
yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari
satu stasiun kemudian pesan tadi diterima oelh pemirsa melalui pesawat
televisi. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST) adalah media audiovisual gerak
yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel).
Dengan perkataan lain, kamera televisi mengambil suatu objek di studio,
misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi
didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada
diruangan-ruangan kelas.
Media Video Cassette Recorder (VCR) adalah
media yang perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video dan
penayangannya melalui pesawat televisi.
7.
Kelompok
Ketujuh: Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyimpaian dengan
menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.
Jadi, banyak sekali jenis media yang dapat digunakan
oleh guru dalam rangka penyampaian pesan pembelajaran di kelas tergantung
dengan kemampuan dan keahlian guru dalam menggunakan media yang tepat yang
sesuai dengan karakteristik pesan yang akan disampaikan. Dan diharapkan dengan
adanya berbagai media yang digunakan dapat meningkatkan keterlibatan dan
keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
D. Kriteria
Pemilihan Media Pelajaran
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
media pendidikan adalah sebagai berikut:
·
Relevansi pengadaan media pendidikan edukatif
·
Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif
·
Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif
Harus disadari bahwa setiap media memiliki kelemahan
dan kelebiha. Pengetahuan tentang keunggulan dan keterbatasan media menjadi
penting bagi gurudapat memperkecil kelemahan atas media yang dipilih oleh guru
sekaligus dapat langsung memilih berdasarkan kriteria yang dikehendaki.
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
1.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih
berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan baik dari segi kognitif,
afektif, dan psikomotor.
2.
Keterpaduan (validitas).Media harus tepat untuk
mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.
3.
Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak
tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu
dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu yang lama bukanlah jaminan.
Sebagai media yang terbaik. Sehingga guru dapat memilih media yang ada, mudah
diperoleh dan mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya
dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang ada di lingkungan
sekitarnya, dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana.
4.
Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan
terampil. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakan dalam proses
pembelajaran. Komputer, proyektor transparansi (OHP), proyektor slide, dan
film, dan peralatan canggih lainnya tidak akan berarti apa-apa jika guru belum
dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar di kelas.
5.
Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun
fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide
harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan
tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
6.
Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf
berfikir siswa. Media yang digunakan harus dapat menunjang dan membantu
pemahaman siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Kriteria khusus lainnya dalam
memilih pembelajaran yang tepat dirumuskan dalam kata ACTION, yaitu;
a.
Acces : kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan
oleh murid ?
b.
Cost : biaya juga harus dipertimbangkan. Media efektif tidak selalu mahal jika
guru kreatif dan menguasai betul materi pelajaran maka akan memanfaatkan
objek-objek untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah tapi efektif.
c.
Technology : teknologi
juga harus diperhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.
d.
Interactivity : media yang
baik adalah media yang dapat memunculkan komunikasi 2 arah.
e.
Organization : diperlukan
dukungan organisasi misalnya pimpinan sekolah.
f.
Novelty : media yang lebih baru biasanya lebih baik danlebih
menarik bagi siswa.
E. Prinsip-Prinsip
Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap media
pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu
1.
Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan
pemilihan media pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang
bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus
lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa
TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat
pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan
menyangkut perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi),
atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).
2.
Karakteristik Media Pembelajaran.
Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik
tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara
penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran.
Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media
pembelajaran secara bervariasi.
3.
Alternatif Pilihan
Yaitu adanya
sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan.
Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang
akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah media yang
membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran.
Media pembelajaran khususnya media visual memiliki
empat fungsi yaitu:
1.
Fungsi atensi
2.
Fungsi afektif
3.
Fungsi kognitif
4.
Fungsi compensations
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien.
Jenis – Jenis Media Pembelajaran;
1. Kelompok Pertama: Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar
Diam.
2. Kelompok Kedua: Media Proyeksi Diam.
3. Kelompok Ketiga : Media Audio.
4. Kelompok Keempat: Media Audio Visual Diam
5. Kelompok Kelima: Film (Motion Pictures).
6. Kelompok Keenam: Televisi.
7. Kelompok Ketujuh: Multimedia
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
1.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
2.
Keterpaduan (validitas)
3.
Media harus praktis, luwes dan bertahan
4.
Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan
terampil
5.
Mutu teknis
6.
Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf
berfikir siswa
Kriteria khusus lainnya dalam memilih pembelajaran yang tepat dirumuskan
dalam kata ACTION, yaitu; Acces
, Cost , Technology, Interactivity , Organization and Novelty.
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
1.
Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan
pemilihan media pembelajaran.
2.
Karakteristik Media Pembelajaran.
3.
Alternatif Pilihan
B. Saran
Diharapkan kepada para pendidik untuk lebih
memperhatikan penggunaan media yang cocok dalam proses pembelajaran, sehingga
peserta didk lebih mudah memahami materi yang disampaikan.